Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 13:19:24【Resep Pembaca】034 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(5)
Artikel Terkait
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- Daftar makanan tinggi protein untuk bulking dan pembentukan Otot
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
Resep Populer
Rekomendasi

Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup

Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak

Komdigi hadirkan Garuda Spark Medan untuk pengembangan talenta digital

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika

Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

Kiat merawat kompor di rumah agar awet